Friday, October 30, 2015

Wiro Sableng #145 : Lentera Iblis

Wiro Sableng #145 : Lentera Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PERJANJIAN DENGAN ROH

PAGI ITU Patih Kerajaan Sawung Giring Bradjanata baru saja selesai sarapan. Dia akan segera berangkat menuju Keraton untuk menemui Sri Baginda. Banyak hal penting yang akan dibicarakan. Salah satu diantaranya menyangkut gerakan orang-orang yang menamakan diri dan mengaku berasal dari Keraton Kaliningrat. Saat keluar dari ruang makan seorang pengawal datang memberi tahu bahwa Danang Kaliwarda, kepala pengawal Gedung Bendahara ingin menghadap.

"Danang Kaliwarda....." Patih Kerajaan menyebut nama itu. "Aku pernah melihatnya beberapa kali. Tapi tak pernah bertegur sapa. Pengawal, apa kau tanyakan maksud kedatangannya?"

"Memang ada saya tanyakan. Katanya ada hal sangat penting ingin disampaikan. Namun dia hanya mau bicara langsung dengan Kanjeng Patih," menerangkan pengawal Gedung Kepatihan.

Setelah berpikir sebentar Patih Kerajaan akhirnya berkata pada pengawal. "Aneh juga. Kalau ada sesuatu urusan penting seharusnya Bendahara Wira Bumi yang datang menghadap. Kepala Pengawal itu datang s
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #145 : Lentera Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, October 29, 2015

Doa Dan Usaha

Doa Dan Usaha Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dikisahkan, ada seorang pemuda sedang naik sepeda motor di jalan raya. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya seperti ditumpahkan dari langit. Dengan segera ditepikan sepeda motornya untuk berteduh di emper sebuah toko. Dia pun membuka helm yang dikenakan dan segera perhatiannya tercurah pada langit di atas yang berlapis awan kelabu.

Sambil menggigil kedinginan, bibirnya tampak berkomat-kamit melantunkan doa, “Tuhan, tolong hentikan hujan yang kau kirim ini. Engkau tahu, saya sedang didesak keadaan harus segera tiba di tempat tujuan. Please Tuhan….., please….. Tolong dengarkan doa hambamu ini”. Dan tak lama kemudian tiba-tiba hujan berhenti dan segera si pemuda melanjutkan perjalanannya sambil mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah mendengar dan mengabulkan doanya.

Di waktu yang berbeda, di cuaca yang masih tidak menentu, lagi-lagi hujan turun cukup deras dan kembali si pemuda mengulang kegiatan yang sama seperti pengalamannya yang lalu, yakni berdoa memohon Tuhan menghentikan hujan, tetapi kali ini hujan tidak berhenti bahkan semakin deras mengguyur bumi. Di tengah menunggu berhentinya hujan, si pemuda sadar, dia harus berupaya menemukan dan membeli jas hujan untuk mengant
... baca selengkapnya di Doa Dan Usaha Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wednesday, October 28, 2015

Mengapa Saya?

Mengapa Saya? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Arthur Ashe adalah petenis hitam dari amerika yg pertama kali merebut gelar grandslam. Gelar yg di menangkan US open( 1968), Australia open (1970) dan wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yg mengharuskannya menjalani operasi by pass.

Setelah 2 kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus mengalami kenyataan pahit, terinfeksi Virus HIV melalui tranfusi darah yg ia terima.

Seorang penggemarnya menulis surat kepadanya, "Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"

Arthur menjawab: "Di dunia ini ada 50 juta anak yg ingin bermain tenis, diantaranya:

* 5 juta orang yg bisa belajar bermain tenis

* 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional

* 50 ribu orang datang ke arena untuk bertanding

* 5000 orang mencapai turnamen Grand Slam

* 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon

* 4 orang di semifinal

* 2 orang di final

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon,saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan, "Mengapa saya yg menjadi juara?"

Jadi ketika saya dalam kesakitan, tid
... baca selengkapnya di Mengapa Saya? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wiro sableng #129 : Tahta Janda Berdarah

Wiro sableng #129 : Tahta Janda Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : BADIK SUMPAH DARAH

SEORANG diri di puncak Bukit Menoreh pada malam bulan purnama. Setelah ditinggal Kakek Segala Tahu yang memberi petunjuk padanya cara menyelamatkan Bunga dari sekapan guci tembaga Iblis Kepala Batu, Pendekar 212 sebenarnya tengah menunggu kedatangan tiga gadis cantik. Mereka bukan lain adalah Ratu Duyung, Anggini dan Bidadari Angin Timur. Ada beberapa hal yang perlu segera ditanyakan Wiro pada tiga gadis itu. Selain itu sesuai petunjuk Kakek Segala Tahu dia akan menanyakan perihal Nyi Roro Manggut pada Ratu Duyung. Menurut Kakek Segala Tahu hanya perempuan sakti yang diam di dasar samudera itu pemilik satu-satunya ilmu kesaktian yang mampu menolong Bunga keluar dari sekapan guci tembaga. Namun lain yang ditunggu lain yang muncul. Sepasang kakek nenek bertampang dan berdandanan aneh laksana setan malam berkelebat seperti angin dan tahu-tahu sudah tegak berdiri di hadapan Pendekar 212 Wiro Sableng. Orang pertama seorang nenek bertubuh tinggi. Wajahnya yang keriputan tertutup dandanan medok.

Alis kereng hitam, bibfr merah mencorong, bedak tebal dan dua pipi diberi merah-merah. Murid Sinto Gendeng tidak kenal dan tidak pernah melihat nenek ini sebelumnya. Namun dari dandanan serta matanya yang melirik liar dan bibir yang selalu melemparkan sen
... baca selengkapnya di Wiro sableng #129 : Tahta Janda Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, October 19, 2015

Mutiara Tanpa Cela

Mutiara Tanpa Cela Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seperti malam biasanya. Pak Rahmad selalu mengisi malamnya dengan bermunajah pada Rabbnya. Bibirnya basah dengan bacaan dzikir. Seketika bibirnya yang komat-kamit terhenti saat gendang telinganya mendengar derap langkah kaki. Diintipnya sumber suara itu dari pintu kamarnya. Terlihat sosok laki-laki tinggi besar yang sibuk memincingkan matanya ke kanan dan ke kiri untuk memastikan keadaan aman. Mengetahui kondisi tersebut, pak Rahmad menyadari bahwa pemuda itu hendak mencuri di rumahnya. ”Ya ALLAH, tidak ada yang bisa dicuri di rumahku. Jika memang mencuri adalah profesinya, tolong berikan hidayahMU padanya ya Rabb!” ucap pak Rahmat sembari beranjak menuju ke tempat tidurnya. Meskipun matanya masih enggan mengatup, ia paksa mata sipitnya untuk berpura-pura tidur. Memberikan kesempatan pada pemuda asing itu mencuri di rumahnya. Pemuda itu hanya celingukan mencari barang yang bisa dicuri. Sampai matanya tertuju pada sebuah peti dengan ukiran-ukiran arab yang indah dengan warna kuning keemasan. Diambilnya peti itu seraya matanya waspada dengan keadaan sekitar. Senyum
... baca selengkapnya di Mutiara Tanpa Cela Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1